Operasi Pengangkatan Limpa

Operasi Pengangkatan Limpa Saat berlangsung permasalahan pada limpa yang tidak dapat kembali diatasi dengan beberapa obat, bisa dianjurkan oleh dokter. Untuk mengenali lebih jauh mengenai kapan operasi limpa perlu dikerjakan, baca paparan di bawah ini.

Kapan Perlu Dikerjakan?
Di bawah ini ialah beberapa fakta atau tanda-tanda pentingnya dikerjakan: Operasi Pengangkatan Limpa

1. Limpa hancur (pecah) sebab luka
Pada pasien yang alami kerusakan limpa, misalkan karena bentrokan dalam kecelakaan jalan raya, harus dikerjakan selekasnya. Masalahnya perdarahan yang berlangsung dalam perut pasien bisa memberikan ancaman keselamatannya. Operasi Pengangkatan Limpa

2. Limpa jadi membesar
Infeksi virus, seperti mononukleosis, atau infeksi bakteri, seperti sifilis, bisa mengakibatkan limpa jadi membesar (splenomegali). Limpa yang jadi membesar akan menjerat dan merusak banyak sel darah dan trombosit, terhitung sel darah merah yang sehat, hingga kandungannya turun.

Disamping itu, pembesaran limpa bisa mengakibatkan limpa mampet dan manfaatnya terusik. Hal itu beresiko mengakibatkan anemia, infeksi, perdarahan, bahkan juga pecahnya organ limpa yang bisa memberikan ancaman nyawa. Pada keadaan semacam ini, perlu untuk dikerjakan.

3. Abnormalitas darah spesifik
Limpa Anda kemungkinan perlu diangkat bila Anda mempunyai abnormalitas darah kronis yang tidak bisa ditangani dengan penyembuhan lain, misalkan anemia sel sabit, anemia hemolitik, idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP), dan polisitemia vera.

4. Kanker atau kista limpa yang besar
kadang dianjurkan pada penyakit kanker, seperti leukemia limfositik, limfoma non-Hodgkin, dan penyakit Hodgkin. Kanker itu bisa mengakibatkan limpa jadi membesar dan beresiko pecah.

Kecuali kanker, limpa kemungkinan perlu diangkat sebab ada kista atau tumor.
5. Infeksi
Infeksi yang kronis pada limpa kemungkinan tidak dapat lebih baik dengan therapy antibiotik atau
perawatan lain. Infeksi semacam ini dapat mengakibatkan terciptanya kelompok nanah (abses) dalam limpa. Untuk menanganinya, dokter bisa merekomendasikan
yakni bedah terbuka dan laparoskopi. Dalam bedah terbuka, beberapa atau semua limpa akan diangkat melaui irisan besar. Sedang dalam laparoskopi, pengangkatan dikerjakan lewat irisan kecil dengan kontribusi camera dan beberapa alat memiliki ukuran kecil.
Sebab ukuran irisan yang lebih kecil, operasi laparoskopi meminimalisir merasa sakit waktu pemulihan dan kurangi resiko infeksi. Tetapi, operasi ini kadang tidak bisa dikerjakan sebab macam wujud dan letak limpa.
Misalnya ialah pada masalah bengkak limpa. Ukuran limpa yang besar tidak mungkinnya untuk diangkat lewat irisan laparoskopi yang kecil, hingga bedah terbuka lebih diprioritaskan.
Begitupun pada masalah limpa pecah karena luka. Lewat irisan yang lebar, dokter bedah bisa mengecek ada atau tidaknya luka pada organ lain dan lakukan operasi dengan bisa lebih cepat.
Sesudah jalan, pasien makin lebih rawan pada infeksi dan badannya tidak menantang infeksi dengan gampang, khususnya dalam beberapa bulan awal sesudah operasi. Oleh karenanya, dokter umumnya akan merekomendasikan pasien untuk terima vaksin pencegah pneumonia dan meningitis.
Ketahanan tubuh pasien pada infeksi akan berangsur bertambah dalam dua tahun sesudah, tetapi kecil peluangnya untuk kembali pada keadaan seperti saat sebelum operasi.
error: Content is protected !!